Saya tersadar dari tidur dengan bunyi dering alarm di
handphone saya yang begitu jelas bunyinya..saya liat jam menunjukan pukul 9
waktu Melaka,.artinya sudah sangat siang , maklum semalam saya tidur pukul 2
malam sehabis menyusuri Jonker walk / Jonker Street dengan night marketnya yang seru & ramai…
**Baca tulisan saya yang pertama : >>SEMALAM DI MELAKA (ONE DAY IN MALLACA PART I )
**Baca tulisan saya yang pertama : >>SEMALAM DI MELAKA (ONE DAY IN MALLACA PART I )
Sayapun langsung keluar dari kamar hotel dan langsung menuju
balkon yang langsung berhadapan dengan sungai malaka di belakang hotel , hotel
yang kami pesan memang sengaja saya cari dekat sekali dengan sunagi Melaka yang
terkenal itu, kenapa saya pilih hotel di dekat sungai ????... ini karena saya
kangen dengan suasana waktu saya kecil
yang sering berkunjung ke Palembang tempat keluarga besar papa saya, dimana
rumah uwak saya yakni kakak papa saya yang paling tua berada di dekat pinggiran
sungai musi , atau lebih tepat berada dipinggiran anak sungai musi yang
mengarah dari aliran sungai dekat pelabuhan Ferry yang hendak ke Bangka Belitung,.Tangga buntung –Palembang,.saya dulu sering kumpul dengan saudara
saudara sepupu saya yang banyak di Palembang,.tiap malam oom saya dan beberapa
kakak sepupu saya sering duduk di balkon atas rumah uwak saya yang dipinggirnya
langsung ada sungai musi..jadi ini yang menjadi kenangan indah saya saat masih
anak anak dahulu, sayangnya moment indah itu tidak bias terulang lagi , ini
karena uwak saya sudah meninggal dan beberapa saudara saya sudah tidak ada lagi
ditambah dengan rumahnya yang dipinggir sungai musi itu , sungainya sudah kotor
dan dangkal , jadi tidak enak dan tidak sedap untuk jadi tempat nongkrong dan
mengobrol..aaahghh..tapi indahnya moment saat saya kecil itu yang sulit dilupakan sampai saat ini , padahal itu sudah hampir kira kira 25- 30 tahun yang lalu,..
Saat saya duduk dipinggir sungai malaka ini sambil meminum
segelas kopi susu dan ditemani bubur instan serta sepotong roti yang cukup
mengenyangkan perut,..ilusi saya terkenang jauh saat dulu saat saudara masih
lengkap dan sungai musi itu masih jernih, dan beberapa sepupu saya yang
seumuran tidak jauh dari saya masih terjun dari atas balkon rumah uwak saya
langsung mandi di sungai musi yang jernih dan bersih itu..( moment indah sekitar
tahun 1978-1980) ..kenangan itu begitu indaaah & indah , sampai tanpa
terasa air mata ini menetes mengingat orang orang yang telah mendahului saya..ooohhh
indahnya saat itu..bila mereka masih ada , mungkin saya akan bercerita kepada mereka, tapi sewaktu saya kumpul seminggu yang lalu dan keluarga dari papa saya di palembang banyak yang hadir , saya masih sempat menceritakan kepada mereka saat saya berkunjung ke melaka dan tinggal di hotel di pinggir sungai melaka..
BERFOSE DIBELAKANG HOTEL DI MELAKA |
Oh ya dari atas teras hotel ini saya bisa melihat kapal
kapal boat yang dimodifikasi untuk sarana turis mengelilingi sungai Melaka , hampir
setiap 15 menit sekali kapal kapal itu melewati tempat saya ini sambil membawa turis turis
dari berbagai Negara . saya juaga terkesan dengan sungai Melaka ini yang sangat
bersih dan terjaga rapih..setiap harinya sungai selalu dibersihkan oleh kapal
kapal pembersih yang setiap 2 jam selalu berputar untuk mengambil sampah sampah
kecil yang ada di dalam sungai..dan ada beberapa tenaga kerja yang sengaja
digaji oleh pemerintah Melaka yang ditugaskan membersihkan pinggir sungai Melaka..kegiatan
ini dilakukan karena sungai ini sebagai salah satu tempat kunjungan wisata
mancanegara yang hrs dijaga kebersihan dan kelestariannya supaya turis turis
senang dan akan kembali lagi nantinya..ini juga yang patut dicontoh oleh dinas
pariwisata kita supaya Indonesia bias jadi Negara yang banyak dikunjungi turis
mancanegara.bukan hanya merka taunya Bali , jogja ,Lombok saja tapi masih ada
kota kota Indonesia yang tidak kalah bagusnya..
SENJA & MALAM INDAH DI PINGGIR SUNGAI MELAKA |
Kebetulan petugas hotelnya cukup ramah , dia mempersilahkan
kami menitipkan tas kami di lobby dan memberikan sedikit petunjuk untuk
bagaimana kami bisa mencapai tempat wisata yang ramai..jadi jam 11 saya dan
dian sudah siap menuju tempat wisata yang masuk dalam agenda kami selama di Melaka..turun
dari lantai 2 hotel langsung bergegas titip koper dan langsung check out..
Dari depan hotel kami berjalan menuju Jonker walk , dari
hotel ini hanya berjarak 200 meter saja kami sudah sampai di Jonker walk ,
jalan ini yang semalam saya dan istri kunjungi ,tapi suasana nya tidak ramai
seperti semalam..cuaca di Melaka inipun cukup menyeka keringat karena panasnya
, yah wajarlah karena Melaka ini kan kota pinggir laut dan pinggir sungai ,
keadaannya sama seperti di Palembang & lampung yang cukup panas pada siang
hari..karena seperti kota pinggir laut atau pinggir sungai pada umumnya, saya
ukur di handphones saya suhunya sekitar
37-38 derajat..jadi cukup puanaasss..tapi tidak menyurutkan kami untuk berjalan
menuju RED Building atau gedung merah kalo orang malaka menyebutnya , dari
jonker walk ini kita berjalan ke arah Hard Rock café yang berada di ujung jalan
jonker Walk ini..setelah itu kita nyeberang
sedikit, disini maka sudah tampak gedung merah ( Red building ) , kenapa ini disebut
Red building atau gedung merah, sebenernya namanya adalah Stadthuys , gedung
merah ini adalah bangunan gereja zaman colonial yang masih tegak berdiri , nama
gereja nya sendiri CHRIST CHURCH RUIN BUILDING atau Stadhius. Tapi lebih top di panggil
gedung merah..orang orang Melaka sendiri kurang banyak yang paham dengan nama
Stadthuys , tapi begitu kita menyebutkan Gedung merah , mereka langsung tau…hehee…
@ RED BUILDING ( Stadthuys) – GEDUNG MERAH
RED BUILDING MELAKA |
Walaupun hari ini hari senin artinya bukan hari libur tapi
digedung merah ini sungguh ramai para turis local Malaysia dan para turis
mancanegara,.digedung merah ini pusat kegitan turis berkunjung , jadi bila para
pembaca sekalian bekesempatan berkunjung ke Melaka ini jangan sampai tidak
mengunjungi gedung merah ini , karena disinilah Ikon kota Melaka berdiri.
Disini
juga ada para abang becak yang becaknya dihias sedemikain unik, dikasih bunga
bunga dipinggirnya supaya keliahatan cantik dan diberi sound system yang mendengarkan lagu
lagu dari becaknya. Saya dengar ada yang memutar music lagu lagu barat tempo
doloe seperti lagu "my way" lagu bossanova dan lagu barat lainnya.tapi juga
kebanyakan mereka mendengarkan dan memutar lagu Indonesia yang sedang Hits
seperti lagu band Wali – band Noah dan beberapa band Indonesia lainnya..jarang
sekali mereka memutar lagu Malaysia. Hehee..sudah bukan hal yang aneh bila saya
berkunjung ke malaysia , baik saya berkunjung ke Kualalumpur – pahang dan Melaka
ini saya banyak mendengarkan lagu lagu Indonesia di tempat umum.,
sampai sampai beberapa radio di Malaysia sering sekali memutar lagu Indonesia , ini saya dengar ketika saya naik kendaraan umum baik itu Taxi maupun naik angkutan bus dan juga tempat tempat umum di pasar seperti mall mall dan toko toko atau kedai kalo orang Malaysia bilang.ini saya tahu karena beberapa orang Malaysia yang saya Tanya tentang music Indonesia , rata rata mereka bilang kalo music Indonesia lebih bervariasi di banding music Malaysia yang lebih cenderung mendayu dayu..dan music Indonesia juga lebih variatif di banding music yang ada di Malaysia , makanya kenapa orang Malaysia lebih suka music Indonesia di banding music Negaranya sendiri..industri music Malaysia juga kewalahan menerima gempuran music Indonesia yang masuk ke negaranya dan dapat diterima oleh masyarakat Malaysia..dalam industry perdagangan , permintaan konsumen yang tinggi bisa menjadikan ladang bisnis yang subur untuk dapat meraup keuntungan besar,.tidak bisa dipungkiri dan ini yang banyak dilakukan para pengusaha industry music di Malaysia yang menjadikan music Indonesia menjadi keuntungan bagi perdagangan industri music di Malaysia , sampai sampai lagu anak kecil alias ABG yang namanya TEGAR saja begitu Hits bagi para pengamen jalan di Bukit bintang , sampai sampai para pengamennya yang berjumlah 5 orang dengan sangat antusias menyanyikan lagu Tegar itu dengan baiknya dan para penontonpun banyak yang bernyanyi bersama..mungkin bagi para pendengar music di Indonesia khususnya Jakarta , lagu TEGAR itu agak sedikit “ kacangan” karena jenis musicnya yang agak mendayu dayu dan terasa tidak ada gregetnya seperti music lagu band ternama Indonesia seperti dewa – Gigi –Noah atau Peter pan dan yang lainnya..tapi itulah kenyataannnya bahwa industry music Malaysia terutama masyarakat nya Malaysia sangat menyukainya..lagu itu saya bilang adalah bahasa universal dalam music dan kehidupan kita…
sampai sampai beberapa radio di Malaysia sering sekali memutar lagu Indonesia , ini saya dengar ketika saya naik kendaraan umum baik itu Taxi maupun naik angkutan bus dan juga tempat tempat umum di pasar seperti mall mall dan toko toko atau kedai kalo orang Malaysia bilang.ini saya tahu karena beberapa orang Malaysia yang saya Tanya tentang music Indonesia , rata rata mereka bilang kalo music Indonesia lebih bervariasi di banding music Malaysia yang lebih cenderung mendayu dayu..dan music Indonesia juga lebih variatif di banding music yang ada di Malaysia , makanya kenapa orang Malaysia lebih suka music Indonesia di banding music Negaranya sendiri..industri music Malaysia juga kewalahan menerima gempuran music Indonesia yang masuk ke negaranya dan dapat diterima oleh masyarakat Malaysia..dalam industry perdagangan , permintaan konsumen yang tinggi bisa menjadikan ladang bisnis yang subur untuk dapat meraup keuntungan besar,.tidak bisa dipungkiri dan ini yang banyak dilakukan para pengusaha industry music di Malaysia yang menjadikan music Indonesia menjadi keuntungan bagi perdagangan industri music di Malaysia , sampai sampai lagu anak kecil alias ABG yang namanya TEGAR saja begitu Hits bagi para pengamen jalan di Bukit bintang , sampai sampai para pengamennya yang berjumlah 5 orang dengan sangat antusias menyanyikan lagu Tegar itu dengan baiknya dan para penontonpun banyak yang bernyanyi bersama..mungkin bagi para pendengar music di Indonesia khususnya Jakarta , lagu TEGAR itu agak sedikit “ kacangan” karena jenis musicnya yang agak mendayu dayu dan terasa tidak ada gregetnya seperti music lagu band ternama Indonesia seperti dewa – Gigi –Noah atau Peter pan dan yang lainnya..tapi itulah kenyataannnya bahwa industry music Malaysia terutama masyarakat nya Malaysia sangat menyukainya..lagu itu saya bilang adalah bahasa universal dalam music dan kehidupan kita…
Oh ya kembali lagi kepada cerita jalan saya di Melaka ini,
di gedung merah ini ramai sekali orang berfoto dengan latar gedumg merah ini , saya
juga dan istri tidak menyiakan moment ini untuk berfoto bersama dengan latar
gedung merah ini , banyak turis juga yang berfoto dengan latar gedung ini ,kemudian
setelah itu mereka akan menikmati naik becak hias ala tukang becak Melaka,
maklum di negaranya mungkin becak tidak ada, hehehee..kebanyakan dari merka
berasal dari eropa , jepang , korea , Vietnam yang nota bene asing bagi mereka
kendaraan seperti ini..
saya dan dian istri saya tidak ingin mencoba naik becak dan tidak niat menaikinya , maklum becak yang notabene sebagi salah satu alat transportasi di indonesia yang mana saya sudah puas naik becak pada saat saya kecil di lampung , apalagi waktu SMP di lampung saya pulang pergi sekolah kelas 1 smp diantar becak , dan di depan rumah saya di kampung sawah - Bandar lampung juga masih banyak becak.walaupun becak disini sedikit dihias dan diberi music yang enak untuk didengar , ini dikarenakan becaknya memakai sound system yang bagus dan diberi power amplifier, jadi seperti music music yang ada di dalam mobil2 mewah..( dalam hati saya , modal juga nih untuk beli sound systemnya ) ..yah mungkin ini sabagai bentuk persaingan bisnis untuk menarik para turis betah dan nyaman naik becaknya…) industri pariwisata tradisional yang justru dapat banyak memberi manfaat untuk meraup rezeki bagi para pengemudi becak dan masyarakat malaka pada khususnya..dan ini juga menjadikan daya tarik tersendiri untuk para wisatawan luar malaysia untuk berkunjung ke melaka ini ...pemerintah malaka sendiri sangat kosentrasi dan sangat mendukung pariwisata ini sebagai salah satu alat untuk meraih devisa bagi melaka khususnya dan malaysia pada umumnya..setiap tahunnya diselenggarakan Festival budaya Melaka yang dapat menyedot pengunjung dari wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara..
saya dan dian istri saya tidak ingin mencoba naik becak dan tidak niat menaikinya , maklum becak yang notabene sebagi salah satu alat transportasi di indonesia yang mana saya sudah puas naik becak pada saat saya kecil di lampung , apalagi waktu SMP di lampung saya pulang pergi sekolah kelas 1 smp diantar becak , dan di depan rumah saya di kampung sawah - Bandar lampung juga masih banyak becak.walaupun becak disini sedikit dihias dan diberi music yang enak untuk didengar , ini dikarenakan becaknya memakai sound system yang bagus dan diberi power amplifier, jadi seperti music music yang ada di dalam mobil2 mewah..( dalam hati saya , modal juga nih untuk beli sound systemnya ) ..yah mungkin ini sabagai bentuk persaingan bisnis untuk menarik para turis betah dan nyaman naik becaknya…) industri pariwisata tradisional yang justru dapat banyak memberi manfaat untuk meraup rezeki bagi para pengemudi becak dan masyarakat malaka pada khususnya..dan ini juga menjadikan daya tarik tersendiri untuk para wisatawan luar malaysia untuk berkunjung ke melaka ini ...pemerintah malaka sendiri sangat kosentrasi dan sangat mendukung pariwisata ini sebagai salah satu alat untuk meraih devisa bagi melaka khususnya dan malaysia pada umumnya..setiap tahunnya diselenggarakan Festival budaya Melaka yang dapat menyedot pengunjung dari wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara..
Becak-becak di sini sadar wisata sekali. Karena memang tujuannya untuk wisata keliling daerah ini saja...jadi mereka bersolek dengan warna-warni semanarik mungkin, eye catching dengan hiasan yang sangat kreatif, mulai memasang aneka bunga plastik menjadi gambar hati, memasang blink-blink, boneka barbie hingga payung hias. di bagian bemper belakang ditaruh speaker yang akan dibunyikan saat membawa penumpang. Lagu-lagunya pun menghentak keras tapi soundnya itu yang saya bilang tadi , Mantep broo!! meskipun sopir becaknya rata rata sudah berumur.
seiring music mengalun mengiringi ayunan pedal
si sopir dan kepala penumpang yang mangut-mangut menikmati perjalanan dengan iringan irama music. pemandangan ini terlihat sangat seruu , walau Terkadang
beberapa penumpang agak malu-malu naik becak ini,
karena sering jadi obyek foto dari wisatawan lainnya..
ada suatu pertanyaan dalam benak saya ,...Berapa sih Ukuran tarifnya bila kita akan mencoba naik becak wisata ini???? begitu saya bertanya ...????
hmmm..saya menarik nafasss!! Sayangnya ukuraN tarifnya lumayan mahal , mending motret-motret saja yang lagi naik becak maupun berfose dengan latar belakang becaknya :). kalo mau naik becak ini tarifnya
satu jam RM 40 atau Rp 135.000. ( 1 RM = 3500,- Rupiah ) Nah lho! saking mahalnya, saya sempat
melihat seorang keluarga bule merasa ditipu dengan mahalnya tarif angkutan tradisional ini . Dia naik dua becak
bersama dua anaknya dan sang isteri. Mungkin karena di awal tidak
terlalu paham berapa tarifnya, pas ditarik RM 80 dia tidak terima. Nah,
karena di sana sudah ada papan pengumuman tarif becak, akhirnya dia membayar juga walau sambil menggerutu dalam bahasa negaranya ..( makanya liat dulu Om atau tanya dulu , jangan maen naik aja..hehee) , mendingan naik becak dari rumah gw di bandar lampung sampe ke pasar bawah , bayarnya cuma 2 Ringgit alias 7000 ribu rupiah ..kalo om bule mau bayar 135 ribu mah sekalian sama abang becaknya diputerin seluruh Bandar Lampung deh..
di depok juga sama kok tarifnya om bule,.ntar kalo om bule ke depok saya ajak keliling naik becak deh..gratis..saya bayarin...hahahaaaa....
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar